Ketua komisi III, Ahmad Husnaen Kepada media, rabu (09/5) mengatakan, dari hasil penelusuran badan anggaran beberapa waktu lalu, sejumlah alkes yang menggunakan teknologi tinggi, harus diletakkan diruangan ber AC, sementara dari semua pasilitas gedung puskesmas dan RSUD (puskesmas Tanjung lama) tidak ada yang menggunakan AC, itu artinya alat-alat itu tidak bisa didistribusikan sebelum ruangan penyimpan di masing-masing puskesmas dilengkapi AC.
Kondisi itu menurut Husnaen, secara tidak langsung memperlihatkan bahwa kurangnya konsep perencanaan oleh Dikes selaku SKPD pelaksana. Mengapa pengadaan Alkes justru didahulukan, sementara pasilitas gedung pendukung untuk alkes itu belum terpenuhi. Begitu juga dengan tenaga tehnisnya, yang tentunya membutuhkan SDM yang berkualitas.
Pengadaan alkes senilai 15 Miliar oleh dinas kesehatan lombok utara tahun 2011 lalu, kini belum sepenuhnya dapat di distribusi ke RSUD, sementara rumah sakit umum daerah hingga kini masih dalam tahap pembangunan awal. Sedangkan puskesmas Tanjung yang dialih fungsi menjadi RSUD sementara dalam keadaan kekurangan ruangan dan fasilitas gudang standar untuk menampung alkes sementara.
Sumber: NTBterkini
0 Response to "Penumpukan Alat Kesehatan"
Post a Comment