Anda Berisiko Tinggi Stroke? Pelajari Gejalanya dan Cari Pertolongan Segera

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --Kepala unit stroke RSUP Dr Sardjito  Yogyakarta, dr Ismail Setyopranoto  SpS (K), mengatakan,  mereka yang berisiko tinggi sebaiknya mengenali tanda gejala stroke secara dini dan segera ke rumah sakit untuk bantuan segera. Menurutnya, potensi terjadinya stroke disebabkan oleh faktor risiko hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, dan hiperkolesterol yang sudah diderita pasien.

Untuk menghindari serangan stroke, pegenalan tanda gejala stroke secara dini dan upaya rujukan ke rumah sakit harus segera dilakukan. Menurutnya, keberhasilan terapi stroke sangat ditentukan oleh kecepatan tindakan pada stadium akut, yang artinya makin lama upaya rujukan ke rumah sakit atau makin lama waktu antara saat serangan dengan waktu pemberian terapi berarti makin buruk prognosisnya.

“Perawatan terhadap pasien stroke perdarahan harus dilakukan di  intensive care unit (ICU). Jika didapatkan volume perdarahan lebih dari 30 cc, perdarahan intraventrikuler dengan hidrosefalus atau keadaan pasien secara klinis cenderung memburuk,” tambahnya.

Dikatakannya, dari jumlah pasien stroke yang ada di Sardjito 70 persen di antaranya termasuk stroke iskemik akut dan 30 persen lainnya stroke perdarahan. Jumlah kematian pada stroke iskemik sebesar 9,3 persen dan stroke perdarahan sebesar 14,4 persen.

"Stroke dengan serangan yang akut, dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Merupakan penyebab utama kecacatan fisik maupun mental pada usia produktif dan usia lanjut," terang Ismail saat berbicara dalam seminar dan somposium Clinical Updates 2011 di Auditorium Fakultas Kedokteran (FK) UGM (16-17/1).

Diakuinya, manajemen stroke akut secara komprehensif di lakukan di rumah sakit adalah untuk meminimalkan jumlah sel yang mengalami kerusakan. Caranya  melalui perbaikan jaringan panumbra dan pencegahan terjadinya pendarahan lebih lanjut pada pendarahan intraserebral.

Popcorn Mengandung banyak Antioksidan

Popcorn bukan hanya rendah kalori dan tinggi serat. Ternyata makanan ringan yang populer adalah penuh dengan antioksidan juga.

Per porsi, popcorn polos mengandung hampir dua kali lebih banyak polyphenol sebagai buah rata-rata, menurut hasil awal dari analisis laboratorium disajikan hari ini pada pertemuan tahunan American Chemical Society.

Polifenol, sejenis tanaman berbasis bahan kimia yang ditemukan dalam makanan mulai dari sayuran untuk coklat, membantu menetralkan zat-zat berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas dan diduga melindungi terhadap penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.

"Tidak ada yang dibayar banyak perhatian untuk popcorn sebagai sumber apa pun selain serat," kata ketua peneliti Joe Vinson, Ph.D., seorang profesor kimia di University of Scranton, di Pennsylvania, yang mendanai penelitian. "Popcorn memiliki lebih banyak antioksidan total dari makanan ringan lain yang dapat Anda konsumsi, dan juga memiliki sedikit serat."

Vinson dan rekan-rekannya menganalisa empat merek popcorn tersedia secara komersial. Setelah penggilingan kernel (baik muncul dan unpopped) menjadi bubuk halus, mereka dipisahkan polifenol dengan menambahkan sepasang pelarut-proses yang kira-kira meniru apa yang terjadi di lambung sebagai makanan yang dicerna, Vinson mengatakan.

Satu porsi tunggal popcorn-sekitar dua sendok makan biji-unpopped terkandung sampai 300 miligram polifenol, para peneliti menemukan. Sebaliknya, kandungan polifenol rata-rata buah adalah sekitar 160 miligram per porsi, sedangkan satu porsi jagung manis mengandung 114 miligram.

Beberapa jenis polifenol adalah pigmen, dan dalam buah konsentrasi terbesar cenderung ditemukan di kulit dan biji. Demikian pula, lambung atau kulit luar dari jagung kernel-barang yang menempel dalam gigi Anda saat Anda sedang mengunyah jauh-adalah sumber polifenol terkaya. "Di situlah antioksidan, di situlah serat adalah," kata Vinson. "Anda tidak harus membuang yang keluar."


Sumber : Health.com

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *